Jumat, 31 Mei 2013

Menulis Pengalaman Pribadi

GARA-GARA ‘KOYAH’

Kedadeyan iki wis sawetara suwe dumadi, udakara rong taun kepungkur, ananging yen ngepasi kelingan, tetep wae ora bisa ngampet guyu. Critane mangkene. Bulikku kang asma bulik Sri kagungan putra kang dhines ing TNI Angkatan Laut Surabaya, jenenge Azam. Amarga manggon ing Surabaya, ora aneh yen banjur entuk pacangan asli Surabaya. Cekaking crita kekarone banjur palakrama lan resepsine ana panggonane manten putri. Amarga papane adoh, mula ora kabeh sanak kadang bisa melu mrana, kalebu ibuku. Mula keluwarga bulikku akeh sing durung paham karo mantune bulikku iku.
Mbokmenawa sisan karo nepungake garwane, nalika riyaya ngepasi cuti pagaweyan, Azam ngajak garwane mau sowan marang keluwargane sing kapernah sepuh, kalebu ing daleme bapak ibuku kang pernahe pakdhe budhene. Sawise sauntara anggone tetepungan lan ngobrol, kekarone banjur pamit amarga perlu tata-tata arep budhal menyang Surabaya maneh. Ora kesupen ibuku maringi oleh-oleh arupa panganan kripik tempe lan pothil.
Wis dadi padatan ing saben riyaya dina kaping lima, keluwarga saka bapak ngadakake kumpulan kanggo ngraketake paseduluran. Yen bisa rawuh kabeh kawilang ana 200-an, amarga ing dina riyaya dadi bisa ketemu marang kabeh sedulur. Ibuku uga ketemu karo bulik Sri banjur padha ngendikan gayeng. Ing tengah-tengahing crita, bulik ngendika mangkene, “Wah, maturnuwun ya mbakyu, wingi kae kok ndadak repot-repot ngoleh-olehi ‘Koyah’.” Ibu kang ora rumangsa maringi ‘koyah’ sajak bingung, banjur mangsuli. “Ora ki, Dhik Sri. Dudu aku sing menehi ‘koyah’. (Koyah kang dikarepke ibu araning panganan kang digawe saka beras ketan, ana kang nyebut satu/satru). Bulikku ngendika maneh.” Lha wingi kae pas Azam sowan mbakyu kae lho!” Ibuku sansaya ora mudheng. “Lha iya, dhik..nanging dudu aku sing menehi koyah.”Saiki genti bulik sing rada bingung . Lha terus sapa yen dudu mbakyu, wong wingi kae mung sowan nang daleme mbakyu banjur padha langsung mulih.” Ibuku njelasake,”iya, dhik..tak oleh-olehi nanging dudu koyah, wong gur tak gawani pothil karo kripik ngono…”. Mireng wangsulane ibu sing pungkasan mau, bulikku dadi kemekelen, banjur ngendika,” Oalah mbakyu….mbakyu..dudu koyah panganan. Sing tak karepke mau Koyah bojone Azam..jenenge rak Ruqoyah Ambarwati.” Sanalika kabeh kang ana kono padha Geerrr sanalika mireng pacelathone ibu lan bulikku mau. Jebule, ibuku sanajan wis crita ngalor ngidul karo garwane Azam, kesupen ora mundhut pirsa sapa jenenge perunane kuwi..

.

Minggu, 19 Mei 2013

INFO BUNDA

10 tahap penting perkembangan bayi


Gerakan bayi baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya berkurang, dan kemampuan kognitif serta sosial bayi berkembang pesat. Berikut ini 10 tahap perkembangan penting bayi Anda:


1. Tengkurap (usia 3 - 4 bulan). Tengkurap terjadi ketika bayi berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling di usia 1,5 – 2 bulan. Bayi Anda belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat ia dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan kepalanya. Ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap. Baru di usia 5 bulan ia bisa tengkurap sendiri.

2. Mengangkat kepala (usia 4 bulan). Di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua tangannya saat usiannya 3 bulan. Di usia 4 bulan, bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90ยบ dalam posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari Anda bila mendengar suara Anda.


3. Memekik gembira (usia 4-5 bulan). Pernahkan Anda mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia merasa senang dengan kehadiran Anda? Di awal hidupnya, suara-suara yang dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu. Namun di usia 4 bulan ke atas, bayi mengeluarkan suara dengan tujuan lebih jelas. Ia akan berteriak dengan gembira bila berhasil mencapai keinginannya. Suara yang dikeluarkannya adalah sarana untuk mengungkapkan perasaannya atau berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil. Perhatikan saja saat ia melakukan aktivitas sehari-hari, Anda akan mendengar celotehannya. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii.”


4. Memegang dua benda di dua tangan ( usia 7–8 bulan). Di usia 4–5 bulan, keduanya tangan anak semakin terampil. Bila Anda memberinya mainan berwarna cerah, ia akan menggerakkan lengan dan tangannya menggapai ke arah mainan tersebut. Gerakan menggapai ini melatihnya untuk meraih lalu menggenggam dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain. Di usia 7-8 bulan, keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu.

5. Duduk (usia 7-8 bulan). Tonggak perkembangan yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar duduk. Setelah belajar mengangkat kepalanya saat tengkurap, tahap selanjutnya si kecil belajar bagaimana menyangga tubuhnya menggunakan kedua lengannya dan mengangkat tubuhnya semacam mini push-up. Sekitar usia 6 bulan, bayi Anda mencoba duduk sendiri dengan mengandalkan satu atau kedua tangannya untuk duduk. Baru di usia 7 – 8 bulan ia mengusai kepandaian baru yaitu dapat duduk sendiri dari tengkurap kemudian bangun sendiri dengan bantuan tangannya. Dengan kemampuan duduk ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya.

6. Merangkak (usia 7-8 bulan). Merangkak adalah cara pertama bayi untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik perhatiannya. Cara anak merangkak adalah ketika ia akan belajar keseimbangan melalui tangan dan lututnya kemudian belajar maju mundur mendorong tubuhnya dengan mendorong lututnya. Kepandaian merangkak ini adalah juga salah satu cara menguatkan otot-otot yang akan membantunya belajar berjalan. Usia rata-rata anak belajar merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan di usia 7-8 bulan. Dia dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya dan otot-otot lengan, kaki dan punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke permukaan saat ia mencoba bangkit dengan bantuan tangan dan lututnya. Di usia 9-10 bulan, bayi Anda mencapai kepandaian baru yakni merangkak mundur untuk mengambil ancang-ancang duduk. Si kecil juga menguasai teknik yang lebih maju yaitu “cross-crawling,” gerakan merangkak menggunakan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan (misalnya tangan kanan dan kaki kiri) secara bersamaan.

7. Makan sendiri (usia 6-9 bulan). Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Si kecil dapat meraih benda yang jaraknya sekitar 25 cm dengan kedua tangannya kemudian memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil makanan. Tambahan pula gigi-geliginya yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya. Di usia 6 bulan ia sudah juga mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) atau makanan padat. Di usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Ia bisa memegang sendok meski masih kagok ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya.


8. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal (usia 9-12 bulan). Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6 bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam kehidupannya. Pada masa ini keterikatannya dengan orang yang dikenalnya lebih berarti. Ia dapat melihat, mendengar dan mengingat orang yang dikenalnya. Di usia ini pula ia mampu mengamati wajah dengan seksama. Dari sini ia mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang terdekatnya. Tak heran di usia 9 bulan ke atas ia mulai sadar wajah orang-orang yang asing baginya. Ketika ia menyadari sedang seorang diri dengan orang yang tidak dikenalnya, timbul rasa takut. Bayi usia 8 bulan sudah bisa merasa takut terhadap orang asing. Si kecil yang mau digendong oleh orang yang dikenalnya, jadi tiba-tiba lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang tak dikenalnya.

9. Berjalan (usia 12-13 bulan). Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri. Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya si kecil akan menumpukkan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumah tangga atau apapun yang bisa menahan berat badannya. Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Si kecil juga kian semangat menjajal kemampuannya berjalan. Di usia 11 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah Di usia 12 bulan, hupla, ia telah siap berjalan meski kadang-kadang masih sedikit limbung.

10 . Bicara (usia 18 - 24 bulan). Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara Lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Sejak itu, setiap saat anak mengutip kata-kata yang didengarnya baik dari ibu atau orang-orang di sekitarnya. Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil mempelajari 10 kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2 tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat.


Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/10.tahap.penting.perkembangan.bayi/001/001/1680/1

Senin, 06 Mei 2013

Dewi Siti Sundari

Dewi Siti Sundari adalah putri dari Bathara Wisnu dan Dewi Pertiwi. Sang ibu, Dewi Pertiwi adalah putri raja ular yang menguasai Kahyangan Sumur Jalatundha. Dewi Siti Sundari mempunyai kakak bernama Raden Sitija. Suatu hari, Raden Sitija menanyakan keberadaan bapaknya, Bathara Wisnu. Sang ibu memberikan Cangkok Wijayakusuma kepada Raden Sitija untuk diberikan kepada Prabu Kresna. Konon, Bathara Wisnu menitis di raga raja Dwarawati itu. Dewi Sundari pun mengikuti kakaknya meninggalkan Kahyangan Sumur Jalatundha setelah mendapat restu dari ibu dan eyangnya (Sang Hyang Nagaraja). Kedatangan dua bersaudara di keraton Dwarawati tidak serta merta membuat Prabu Kresna mengakui mereka sebagai putranya, walaupun Sitija sudah menyerahkan Cangkok Wijayakusuma. Hal itu dikarenakan Negara Dwarawati dan Negara Surateleng sedang terlibat perang. Bathara Kresna mau mengakui keduanya sebagai putra dengan syarat mereka bisa menumpas Prabu Bomantara, raja Surateleng. Sitija akhirnya berhasil mengalahkan Bomantara, dia dinobatkan sebagai raja di Trajutrisna, sedangkan Dewi Siti Sundari ikut Bathara Kresna di Dwarawati. Beberapa lama kemudian, Dewi Sundari dinikahkan dengan Raden Abimanyu, putra Raden Janaka. Karena tidak bisa mempunyai keturunan, Dewi Siti Sundari harus rela dimadu dengan Dewi Utari. Meski begitu, Dewi Siti Sundari tetap setia mendampingi suaminya, bahkan rela membakar dirinya untuk ikut berbela pati ketika Raden Abimanyu harus gugur dalam perang Baratayuda. (Ringkasan versi bahasa Indonesia dari majalah Djoko Lodang)

Jumat, 03 Mei 2013

Kisah Kasih Dewi Utari

Dewi Utari merupakan putri bungsu Prabu Matswapati (raja di Wiratha) dan Dewi Rekathawati, dari empat bersaudara,. Ketiga kakaknya yaitu Raden Seta, Raden Utara, dan Raden Wratsangka. Sebelum terjadinya perang Baratayuda, Dewi Utari menikah dengan Raden Abimanyu (putra Raden Janaka), padahal Raden Abimanyu sudah mempunyai istri, yaitu dewi Siti Sundari. Sebenarnya pernikahan Utari dan Abimanyu sudah direncanakan Bathara Kresna yang sudah mengetahui kalau pernikahannya dengan Dewi Siti Sundari itu tidak akan bisa mempunyai keturunan. Ketika hari upacara pernikahan Raden Abimanyu dan Dewi Utari, Dewi Siti Sundari yang tidak tahu kalau suaminya menikah lagi, dititipkan ke Pringgodani. Gathutkaca pun diminta untuk merahasiakan pernikahan ‘tertutup’ adik sepupunya itu. Tapi biar bagaimanapun ditutupi, akhirnya Siti Sundari tahu juga kalau dimadu. Keraton Wiratha pun ikut gempar, tidak terima atas kelakuan Raden yang merupakan keturunan satriya Pandhawa itu . Namun, karena peran Prabu Kresna juga, kemarahan Dewi Siti Sundari bisa diredam, sampai akhirnya mereka berdua bisa saling menerima. Ketika perang Baratayuda terjadi, di hari ke-13 Raden Abimanyu gugur terkena panah Kurawa. Walaupun gugur, Abimanyu telah berjasa besar karena berhasil menggagalkan pasukan musuh yang dipimpin Mahasenapati Pandhita Drona yang bermaksud menangkap Prabu Puntadewa. Selangkah lagi pasukan musuh akan sampai di pesanggrahan Puntadewa kalau Abimanyu tidak segera menghalangi dan menerjang, meski nyawa taruhannya. Kematian Raden Abimanyu membawa duka mendalam bagi kedua istrinya. Dewi Siti Sundari bahkan ikut ‘bela pati’ kematian suaminya dengan melakukan ‘pati obong’ (membakar diri). Dewi Utari juga ingin melakukan hal yang sama, namun tidak mendapat ijin Prabu Kresna, dan juga ayahnya, Prabu Matswapati karena Dewi Utari sedang hamil tua. Setelah perang Baratayuda selesai di hari ke-18, sang Dewi melahirkan bayi laki-laki, yang diberi nama PARIKESIT. Kelak, sang bayi tersebut bisa menjadi raja di Astina. (Sumber: Majalah Djoko Lodhang, edisi 47)

Kamis, 02 Mei 2013

Info UKA

UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) DIGELAR BULAN MEI 2013 Sunday, 10 March 2013 17:51 Informasi ini digabung dari berbagai sumber oleh Amiruddin Kade, Ketua PSG Rayon 125 Universitas Tadulako Uji kompetensi Awal (UKA) sebagai saringan awal sertifikasi guru 2013 bergulir bulan mei. Para guru yang sudah masuk database calon peserta sertifikasi dihimbau mulai belajar dan tidak meremehkan UKA.Himbauan ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan SDM dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDM-PMP) Kemendikbud Syawal Gultom. “Pengalaman hasil UKA 2012 harus jadi pelajaran,” katanya di depan para guru. Dalam UKA 2012 lalu, Kemendikbud benar-benar mendapat kejutan. Saat sidak ke lokasi ujian, para guru terlihat santai menghadapi ujian. Ketika hasil penilaian keluar, ternyata nilai rata-rata UKA jeblok. Nilai rata-rata nasional guru SD, SMP, dan SMA kurang dari 50 (nilai maksimal ujian 100). “Seharusnya nilai UKA bagus,” tandas Gultom. Dia mengatakan jika materi soal UKA adalah yang diajarkan guru sehari-hari. Jika hasil UKA rendah, kompetensi guru dalam mengajar dipertanyakan. Dengan persiapan yang matang, mantan rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) itu optimis nilai guru bakal terdongkrak. Gultom mengatakan jika nilai UKA tinggi, berarti guru tidak kerepotan saat mengikuti sertifikasi.Gultom menjelaskan jika pelaksanaan sertifikasi 2013 bakal dijalankan Juni atau Juli. Kuota sertifikasi 2013 ditetapkan sejumlah 250 ribu kursi. “Mudah-mudahan daya serapnya tinggi,”kata dia. Tahun 2012 lalu daya serap kuota sertifikasi guru tergolong rendah.Sebab pemerintah tidak bisa memaksakan guru dengan nilai UKA rendah untuk ikut sertifikasi. Gultom menegaskan supaya guru berlomba mendapatkan nilai UKA tinggi supaya bisa mulus ikut sertifikasi. Dia mengatakan sebentar lagi undangan mengikuti UKA 2013 akan segera disebar. Untuk pertama kalinya tahun 2013 ini Uji Kompetensi Awal Guru akan dilaksanakan secara Online dan pelaksanaannya mirip dengan Uji Kompetensi Guru Sertifikasi 2012. Bila kita mengkilas balik tentang Proses pelaksanaan UKG Online 2012 dapat dikatakan terselenggara dengan baik, meskipun masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Banyak peserta yang memperoleh hasil yang memuaskan meskipun juga banyak peserta yang mendapatkan nilai yang jauh dari memuaskan. Penguasaan komputer masih menjadi kendala utama bagibanyak peserta. Pelaksanaan UKG Online 2012 sempat menghebohkan dunia maya. Banyak situs yang menyajikan informasi dan pelatihan soal tentang UKG Online.Banyak warnet yang kebanjiran pengunjung. Trafik penggunaan internet melonjak tinggi. Banyak pelatihan diselenggarakan guna mempersiapkan UKG Online tersebut. Banjir pengunjung adalah banjir rejeki bagi orang yang jeli memanfaatkan peluang. Banyak orang yang mendapatkan puluhan juta atau bahkan ratusan juta rupiah dari moment UKG Online. Pendapatan ini bisa langsung berupa layanan pelatihan UKG Online atau pendapatan tidak langsung dari iklan-iklan yang dipampang di website yang berisi layanan seputar UKG Online. Semuanya itu bermuara pada peningkatan kompetensi guru terutama peningkatan kompetensi dalam menggunakan perangkat komputer. Untuk pelaksanaan Sertifikasi Guru tahun 2013, Pemerintah sudah merencanakan Uji Kompetensi Awal secara Online untuk pertama kalinya. Sumber: http://rayon125.org/home/92-uji-kompetensi-awal-uka-digelar-bulan-maret-2013-.html

gambar wayangku 2: Punakawan

Ket.Petruk,Bagong, Semar, Gareng