Prabu
Drestarasta atau disebut juga Raden Kuru adalah raja di Negara Astina
menggantikan adiknya (Prabu Pandu) yang wafat, karena putra pertama Pandu, yaitu Raden Puntadewa
masih belum cukup dewasa untuk menggantikan kedudukan ayahnya. Prabu
Drestarasta walaupun buta, sangat sakti karena mempunyai aji lebur sakethi, yang dapat mengahancurleburkan apapun yang dikehendakinya.
Permaisurinya
bernama Dewi Gendari, yang kemudian memberinya seratus putra. Sembilan
puluh putra dan seorang putri. para
putra-putri Prabu Drestarasta tersebut dikenal dengan sebutan Kurawa,
yang bermakna harafiah putra ‘kuru’.
Putra pertamanya yaitu Raden Kurupati/ Suyudana/ Duryudana,
sedangkan putri bungsunya bernama Dewi Dursilawati.
Para
Kurawa berwatak serakah, jahat dan mengumbar hawa nafsu. Watak angkara murka
tersebut sebetulnya sudah ditiupkan oleh ibundanya sendiri, Dewi Gendari. Penyebabnya
adalah sakit hati ketika cintanya ditolak oleh Prabu Pandhu yang
merupakan adik iparnya sendiri.
Karenanya, Dewi Gendari bersumpah bahwa akan selamanya menjadi musuh bebuyutan
dengan semua keturunan Prabu Pandhu. Sumpah tersebut dibuktikan dengan mendidik
putra-putranya membenci dan bermusuhan dengan Pandhawa semenjak mereka
masih kecil
Sebenarnya
para Pandhawa selalu berusaha menahan diri dengan segala tingkah polah Kurawa
yang sering kelewat batas. Hal itu karena mereka selalu dididik untuk menjadi
seorang ksatria yang berwatak mulia. Tetapi pertikaian tidak dapat terelakkan
ketika Kurupati, putra pertama Prabu Drestarasta meminta untuk dinobatkan
sebagai raja Astina menggantikan ayahnya. Prabu Drestarasta menolak karena
Astina adalah hak para Pandhawa. Sementara Dewi Gendari sang ibu dan Patih
Sengkuni (adik Dewi Gendari) adalah pendukung utama para Kurawa.
Akhirnya, habis juga kesabaran para Pandhawa menghadapi ulah saudara sepupunya
itu. Merasa selalu diperlakukan tidak adil dan merampas hak-hak Pandhawa,
menjadikan perang Baratayuda terjadi juga.
Baratayuda dari kata barata dan yuda. Yuda berate perang; Barata
merupakan keturunan Barata (Pandu dan
Drestarata).
Telah menjadi hukum alam, siapa yang baik akhirnya
akan menjadi pemenang. Dan bisa ditebak kalau Pandhawa lah yang bisa
memenangkan pertandingan, walaupun harus ditebus dengan banyak darah dan air
mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar